Delapan Cara Agar Suami tak Berzina


Untuk para suami, ketahuilah bahwa Allah sangat murka kepada mereka yang merobek-robek kehormatan dirinya, dengan melampaui dinding-dinding larangan-Nya, meninggalkan yang halal dengan melakukan perbuatan haram.

Ketahuilah wahai para suami, bahwa Allah tidak melarang zina secara frontal, namun Allah melarang kita untuk mendekati zina. Karena pada dasarnya zina terjadi dikarenakan langkah-langkah yang ditempuh mendekati zina itu sendiri.

"Dan jangan dekati zina! Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra: 32)

Dan Allah telah memberikan arahan-arahan yang beragam agar seorang lelaki selamat dari makar-makar iblis yang menggoda dan mengajak manusia untuk berzina, dari mulai perintah menahan dan menundukkan pandangan, larangan berduaan dengan wanita yang bukan mahramnya, perintah untuk pulang ke rumah menjumpai istri ketika ia melihat sesuatu yang membuat nafsunya bergejolak, dsbnya.

Maka untukmu ukhti muslimah. Apabila yang kau katakan benar dan kau memiliki saksi dan argumentasi yang dapat kau pertanggungjawabkan di hadapan Allah, bukan hanya isu-isu dari orang-orang yang ingin merusak rumah tanggamu, maka ada beberapa hal yang dapat kau lakukan:

Pertama: Ketahuilah bahwa hidup ini adalah lautan ujian yang harus dijalani, dan dalam mengarunginya kita memerlukan bantuan Sang Pencipta. Maka dalam segala hal yang kau hadapi mohonlah kekuatan dan pertolongan dariNya, Laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Kedua: Berbincanglah dengan suamimu secara baik-baik tanpa harus meluapkan api murkamu dalam kata-kata yang mungkin akan memperkeruh keadaan. Carilah alasan-alasan untuk dirinya, mungkin dia lalai dan tergoda sehingga terjatuh dalam lingkaran setan.

Ketiga: Cobalah melihat dan melakukan introspeksi diri, apakah sebenarnya yang mendorong suamimu untuk berkhianat -selain karena kelemahan imannya? Mungkin selama ini kau kurang melayaninya dengan maksimal.

Baik dalam urusan rumah tangga atau urusan di atas ranjang, mungkin kau kurang dapat menjaga penampilan dan menarik perhatiannya, dimana biasanya yang banyak diburu kaum lelaki adalah terpenuhinya kebutuhan batin dan hubungan intim. Atau bisa jadi karena mungkin adanya pembantu di rumah yang berpenampilan dengan seronok, ataukah karena kau jarang di rumah, atau apa saja alasan yang membuka peluang untuknya berzina.

Keempat: Cobalah menyusun program yang lengkap dalam rangka merubah dirimu di mata suamimu, pelajari berbagai cara untuk menarik perhatiannya di dalam rumah dan memberikan pelayanan yang memuaskan di atas ranjang. Tutup celah-celah yang membuatnya berpaling darimu.

Kelima: Dalam perjalananmu merubah dirimu lihatlah tingkah laku suami dengan seksama tanpa dia merasakan bahwa dia sedang dalam masa pengawasan, perhatikan seberapa besar perbaikan pada hubungan kalian berdua, setelah usaha dan upaya yang kau lakukan memperbaiki diri secara diam-diam.

Keenam: Jangan lupa dalam semua perjalananmu untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Dia berfirman:

"Dan tidaklah kamu mampu berkehendak, kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dia memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih." (QS. Al-Insan: 30-31)

Jadi tugasmu hanya berupaya dan berusaha.

Ketujuh: Bila kau mendapati perubahan yang positif, maka berikanlah dukungan kepadanya dengan perasaan cinta dan apa yang disukainya di atas ranjang. Namun bila ternyata semua yang kau lakukan tidak berbuah apa-apa, maka..

Kedelapan: Mintalah cerai kepadanya tanpa perasaan takut, khawatir atau menyesal. Kalau kau khawatir dengan anak-anakmu atau masa depanmu, ingatlah bahwa selama ini suami bukan pemberi rizki; pada hakekatnya yang memberikan rizki adalah Allah Ta'ala.

Bila kau takut dengan masa depan anak-anakmu, maka titipkanlah mereka kepada Allah, Dialah yang menciptakan mereka. Allah berfirman:

"Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya." (QS. An-Nisaa: 130)

Adapun yang berkaitan dengan teman selingkuhannya, maka tidak perlu kau menyibukkan diri dengannya, kecuali dengan memberikan nasehat sebagai saudari sesama muslimah.

Semoga Allah memberikan yang terbaik untukmu, barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya akan diberi ganti oleh-Nya dengan yang lebih baik.

[Ustaz Dr. Syafiq Basalamah]