Mengucapkan salam kepada lawan jenis: Bolehkah..?

Saya ingin bertanya tentang:

        * Apakah benar bahwa seorang laki-laki muslim memberi salamkepada perempuan lain yang bukan mahramnya hukumnya haram dan adakahdalilnya?
    Manshur romi atiq xxxxxxxx@yahoo.com.au

Jawab:

1. Tidak benar bila salam kepada kepada lawan jenis hukumnya haram secara mutlak bahkan hal itu disyari’atkan apabila aman dari fitnahberdasarkan hadits-hadits berikut yang akan kami bagi menjadi dua:
A. Salam wanita kepada laki-laki.

    * Dalil pertama:

    عَنْ أُمِّ هَانِئٍ قَالَتْ: ذَهَبْتُ إِلَى النَّبِيِّ عَامَ الْفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ (بِثَوْبٍ) فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ: مَنْ هَذِهِ؟ فَقُلْتُ: أَنَا أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِيْ طَالِبٍ فَقَالَ: مَرْحَبًا بِأُمِّ

هَانِئٍ.

Dari Ummu Hani berkata: Saya pernah datang kepada Nabi pada tahunfathu (Mekkah) sedang beliau ketika itu sedang mandi. Dan putrinya, Fathimah menutupinya dengan pakaian lalu saya ucapkan salam padanya. Rasulullah bertanya: Siapa ya? Jawabku: Saya Ummu Hani binti Abi Thalib. Nabi bersabda: Selamat datang wahai Ummu Hani. (HR. Bukharino. 6158 dan Muslim no. 336).

Dalam hadits ini Ummu Hani’ mengucapkan salam kepada Nabi padahal diatidak termasuk mahramnya.

    * Dalil kedua:

    عَنِ الْحَسَنِ الْبَصْرِيِّ قَالَ: كُنَّ النِّسَاءُ يُسَلِّمْنَ عَلَى الرِّجَالِ

    Dari Hasan Al-Bashri berkata: Dahulu para wanita (sahabat)mengucapkan salam kepada kaum laki-laki. (HR. Bukhari dalam AdabulMufrad no. 1046 dengan sanad hasan).

B. Salam laki-laki kepada wanita.

    * Dalil pertama:

    عَنْ أَبِيْ حَازِمٍ عَنْ سَهْلٍ قَالَ: كُنَّا نَفْرَحُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ. قُلْتُ لِسَهْلٍ: وَلِمَ؟ قَالَ: كَانَتْ عَجُوْزٌ تُرْسِلُ إِلَى بُضَاعَةَ –نَخْلٍ بِالْمَدِيْنَةِ- فَتَأْخُذُ مِنْ أُصُوْلِ السِّلَقِ فَتَطْرَحُهُ فِيْ قِدْرٍ وَتُكَرْكِرُ

حَبَّاتٍ مِنْ شَعِيْرٍ. فَإِذَا صَلَّيْنَا الْجُمُعَةَ انْصَرَفْنَا وَنُسَلِّمُ عَلَيْهَا فَتُقَدِّمُهُ إِلَيْنَا مِنْ أَجْلِهِ وَمَا كُنَّا نَقِيْلُ وَلاَ نَتَغَذَّى إِلاَّ بَعْدَ الْجُمُعَةِ.

    Dari Abu Hazim dari Sahl berkata: Kami sangat gembira bila tibahari Jum’at. Saya bertanya kepada Sahl: Mengapa demikian? 

Jawabnya:Ada seorang nenek tua yang pergi ke budha’ah -sebuah kebun di Madinah-untuk mengambil ubi dan memasaknya di sebuah periuk dan juga membuatadonan dari biji gandum.  Apabila kami selesai shalat Jum’at, kamipergi dan mengucapkan salam padanya lalu dia akan menyuguhkan (makanantersebut) untuk kami. Itulah sebabnya kami sangat gembira. Tidaklahkami tidur siang dan makan siang kecuali setelah jumat. (HR. Bukharino. 6248 dan Muslim no. 859).

    * Dalil kedua:

    عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: يَا عَائِشَةُ هَذَا جِبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلاَمَ. قَالَتْ: قُلْتُ وَعَلَيْهِ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لاَ نَرَى تُرِيْدُ رَسُوْلَ اللهِ.

    Dari Aisyah berkata: Rasulullah bersabda: Wahai Aisyah, TadiJibril mengirimkan salam kepadamu. Aku (Aisyah) menjawab: Dan baginyasalam dan kerahmatan Allah, engkau (Rasulullah) dapat melihat apa yangtak dapat kami lihat. (HR. Bukhari no. 6249 dan Muslim no. 2447).

    * Dalil ketiga:

    عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيْدَ الأَنْصَارِيَّةِ: مَرَّ عَلَيْنَا النَّبِيُّ فِيْ نِسْوَةٍ فَسَلَّمَ عَلَيْنَا

    Dari Asma binti Yazid Al-Anshariyyah berkata: Rasulullah pernahmelewati kami -para wanita- dan beliau mengucapkan salam kepada kami.(Shahih. Diriwayatkan Abu Daud (5204), Ibnu Majah (3701), Darimi(2/277) dan Ahmad (6/452). Lihat pula As-Shahihah no. 823 oleh Al-Albani).

    * Dalil keempat:

    عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ عَبْدَ اللهِ وَعَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَزْهَرٍ وَالْمِسْوَرَ بْنَ مَخْرَمَةَ أَرْسَلُوْهُ إِلَى عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ فَقَالَ: اقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلاَمَ مِنَّا جَمِيْعًا وَسَلْهَا عَنِ الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعَصْرِ…

    Dari Kuraib, maula Ibnu Abbas bercerita bahwa Abdullah bin Abbas,Abdur Rahman bin Azhar dan Miswar bin Makhramah pernah mengutusnyakepada Aisyah, istri Nabi. Mereka mengatakan: Sampaikan salam kamisemua kepadanya dan tanyakan padanya tentang shalat dua rakaat setelahAshar…(HR. Muslim no. 834)

Dalil-dalil di atas secara jelas menunjukkan bolehnya salam kepadalawan jenis. Imam Bukhari membuat bab dalam Shahihnya Bab salam kaumlaki-laki kepada wanita dan salamnya kaum wanita kepada laki-laki.Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan dalam Fathul Bari juz 11 hal.33-34:Imam Bukhari mengisyaratkan dengan bab ini untuk membantah riwayatAbdur Razaq dari Mamar dari Yahya bin Abi Katsir, beliau berkata:Telah sampai khabar kepadaku bahwasanya dibenci kaum laki-laki salamkepada wanita dan wanita salam kepada pria. Tetapi atsar ini sanadnyamaqthu atau mudhal (jenis hadits lemah). Maksud bolehnya di siniapabila aman dari fitnah.

Al-Hulaimi berkata: Barangsiapa yang yakin terhadap dirinya selamatdari fitnah, hendaknya dia mengucapkan salam dan bila tidak maka diamlebih utama. Al-Muhallab juga berkata: Salamnya kaum laki-laki kepada wanita atausebaliknya hukumnya boleh apabila aman dari fitnah. (Lihat pula
Syuabul Iman (6/461) oleh Imam Baihaqi).

    * Kesimpulannya: boleh salam kepada wanita berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan penyebaran salam dengan selalu menjaga kaidah:

دَرْءُ الْمَفَاسِدِ مُقَدَّمٌ مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ

Membendung kerusakan lebih utama daripada mendapatkan kemaslahatan.
(Lihat Shahih Adab Mufrad hal.398-399 karya Al-Albani).