Berkata Hasan al-Bashri: suatu hari, Imran bin Kushshain tertimpa sakit. Kemudian aku menjenguknya, kendati kedatanganku dianggap terlambat oleh Imran.
"Wahai Imran, tidaklah yang mencegah kedatanganku karena aku tak kuasa (tega) melihatmu menahan rasa sakit yang kau derita," ucapku padanya.
"Janganlah bersikap demkian," balas Imran. "Demi Allah, apa yang aku sukai adalah yang disukai Allah. Maka janganlah kau bersedih melihatku begini.
Sungguh, kau tak akan bersedih jika tahu sakit yang ada pada diriku sekarang adalah penebus dosa-dosa. Karena itu, aku ikhlas dengan rasa sakit ini dan berharap pengampunan dari-Nya atas segala dosaku yang masih tersisa.
Lalu, Imran membaca:
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (Asy-Syura: 30)
Mudah-mudahan dari cerita Imran bin Kushshain dan Hasan al-Bashri ini bisa memberi hikmah dan petuah pada kita. Bahwasanya, sakit yang diderita bisa melebur dosa.
Maka, jangan bersedih wahai orang sakit yang belum kunjung sembuh. Sungguh Dia sedang menyucikanmu.
Setiap rasa sakit yang kau terima menggugurkan dosa. Menghapus kesalahan dan kekhilafan. Rida dan ikhlaslah, karena tak ada yang sia-sia.
Sumber:
88 Kisah Orang-Orang Berakhlak Mulia. 2016. Harlis Kurniawan. Elex Media Komputindo: Jakarta