Belajar Tajwid, Mad Shilah Thowilah

Mad Shilah Thowilah terjadi apabila Mad Shilah Qoshiroh diikuti Huruf Hamzah. Ukuran panjangnya adalah 4 sampai 5 harakat. Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan  4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an  dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika kita memilih membaca Mad Shilah Thowilah dengan 5 ketukan, maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua  bacaan yang berformula mad ini.

Berikut ini adalah  contoh Mad Shilah Thowilah (perhatikan tampilan berwarna merah):


Agar bacaan terdengar bagus, sebaiknya, panjang Mad Shilah Thowilah disamakan panjangnya dengan Mad Jaiz Munfashil  dan Mad Wajib Muttahil, sehingga menjadi singkron. Bila Mad Wajib Muttashil  dan Mad Jaiz Munfashil dibaca dengan durasi 5 ketukan, maka Mad Shilah Thowilah sebaiknya juga dibaca dengan panjang 5 ketukan.

Apabila diasumsikan panjang Mad Shilah Thowilah  adalah 5 ketukan, maka cara membaca Mad Shilah Thowilah adalah sebagai berikut :


Panjang bacaan Mad Shilah Thowilah pada “hiiiii illa” adalah 5 ketukan, yaitu dari  ketukan ke-6  hingga ketukan ke-10. Karena itu, praktek pembacaan Mad Shilah Thowilah  adalah :

Ketukan ke-6 berbunyi ‘hi’.  Pertahankan bunyi “i” hingga ketukan ke-10.  Yang terdengar panjang adalah suara “i”-nya. Kira-kira, kalau satu huruf  “i” mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Shilah Thowilah  adalah “Min ‘ilmihiiiii illa”. Bunyi vokal “i” dari ketukan ke-6 hingga ketukan ke-10 TIDAK BOLEH TERPUTUS. Bunyi “i” akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya bunyi “il” pada ketukan ke-11.

Catatan :

  • Apabila sebelum kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki[ هِ / هُ] terdiri dari huruf mati (bersukun), maka tidak berlaku mad shilah. Contoh : عَلَيْهِ ☼ عَنْهُ ☼ فِيْهِ ☼ لَدُنْهُ
  • Kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki pada kata [فِيْهِ] dalam surat Al-Furqan ayat 69, walaupun sebelumnya terdiri dari huruf yang bersukun, tetap dibaca panjang dua harakat seperti : وَيَخْلُدْ فِيْـهِ مُهَانًا ~ wayakhlud fiihiimuhaanaa
  • Ta’ Marbuthah [ هِ / هُ] yang bukan kata ganti, walaupun diapit oleh huruf hidup, tidak berlaku mad.