Belajar Tajwid, Mad Jaiz Munfashil

Mad Jaiz Munfashil - Jaiz artinya : boleh. Munfashil artinya : di luar kata. Mad Jaiz Munfashil adalah apabila Mad Thobi’i bertemu dengan Huruf Hamzah (hamzah berupa huruf alif) di lain kata. Mad Thobi’i-nya terletak pada akhir sebuah kata, kemudian hamzah-nya terletak di awal kata berikutnya,  dibaca panjangnya boleh 4 atau 5 harakat ketika bersambung (washal),  2 harakat ketika waqaf (berhenti).

Mana yang dipilih ? Intinya adalah bukan pada pilihan 4 atau 5 ketukan, tetapi pada ke-konsisten-an dalam mempraktekkannya. Misalnya, jika  kita memilih membaca Mad Jaiz Munfashil dengan 5 ketukan maka kita harus konsisten mempraktekkannya pada semua  bacaan yang berformula mad ini.

Di antara contoh Mad Jaiz Munfashiil adalah  sebagai berikut:


Pada contoh di atas, ada 2 contoh yang masing-masing memuat Mad Thobi’i + Hamzah  (dalam 2 kata). Itulah contoh Mad Jaiz Munfashil. Agar bacaan terdengar bagus, sebaiknya, panjang Mad Jaiz Munfashiil disamakan dengan panjang Mad Wajib Muttashil, sehingga menjadi sinkron. Bila Mad Wajib Muttashiil  dibaca dengan durasi 5 ketukan, maka Mad Jaiz Munfashiil sebaiknya juga 5 ketukan.

Cara Membaca Mad Jaiz Munfashil :  Apabila diasumsikan panjang Mad Jaiz Munfashil adalah 5 ketukan, maka cara membaca Mad Jaiz  Munfashiil adalah sebagai berikut:


Panjang bacaan Mad Jaiz Munfashil pada kata “idza” adalah 5 ketukan, yaitu dari  ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7. Karena itu, praktek pembacaan Mad Jaiz Munfashil adalah : Ketukan ke-3 berbunyi “dza”.  Pertahankan bunyi “dza” hingga ketukan ke-7.  Yang terdengar panjang adalah suara “a”-nya. Kira-kira, kalau satu huruf  “a” mewakili satu ketukan, bunyi lengkap Mad Jaiz Munfashil adalah “waidzaaaaa-adh”. Bunyi vokal “a” dari ketukan ke-3 hingga ketukan ke-7 TIDAK BOLEH TERPUTUS. Bunyi ‘a’ akan menghilang berbarengan dengan jatuhnya bunyi ‘adh’ pada ketukan ke- 8.

Perbedaan Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil

Ada kesamaan rumus antara Mad Wajib Muttashil dan Mad Jaiz Munfashil. Keduanya timbul dari Mad Thobi’i + Hamzah. Bedanya hanya pada letak hamzah-nya saja. Pada Mad Wajib Muttashil, Hamzah terletak dalam satu kata. Sedangkan pada Mad Jaiz Munfashiil, Hamzah terletak pada kata yang berbeda.

Permasalahannya adalah : Bagaimana membedakan letak hamzah pada 1 kata atau tidak ?

Bagi yang pernah mempelajari bahasa arab, hal ini bukan masalah. Bagi yang tidak mengerti bahasa arab, bagaimana ? Banyak yang terjebak, ketika dalam ujian tahsin harus menentukan mana yang bernama Mad Wajib Muttashil dan mana yang Mad Jaiz Munfashil ? Tertukarnya jawaban dilatarbelakangi ketidaktahuan tentang bahasa arab. Namun masih ada satu cara menentukan kedua jenis mad ini, yaitu dengan melihat BENTUK PENULISAN HAMZAH-nya.

Coba anda lihat, penulisan bentuk hamzah pada Mad Wajib Muttashil berikut :



Kemudian bandingkan dengan penulisan bentuk hamzah pada Mad Jaiz Munfashil berikut :


Ternyata penulisan hamzah di depan (sebagai tanda mad jaiz) dan di belakang (sebagai tanda mad wajib) sangat berbeda.(Belajar Tajwid)