Takabburmu Adalah Gambaran Kebodohanmu


Salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah adalah sifat takabbur atau sombong. Penyakit ini bisa melanda seluruh lapisan masyarakat, dari yang kaya sampai yang miskin, orang alim dan bodoh, yang muslim maupun nonmuslim, dan lain-lainnya.

Penyakit sombong yang paling sering terjadi yakni menganggap remeh orang lain, merasa dirinya adalah yang paling baik, paling bijaksana, paling hebat, paling kaya, paling cantik, dan segala yang bersifat paling lainnya. Selalu membandingkan diri dengan orang lain dan menganggap orang lain tersebut paling buruk jika dibandingkan dengan diri sendiri.

Orang yang sombong biasanya gila hormat dan sangat senang dipuji bahkan bisa dibilang haus pujian. Mereka selalu membanggakan diri di hadapan orang lain dengan niat ingin pamer agar dipuji dan orang lain pun jadi merasa rendah. Selain itu, orang yang sombong tidak suka menerima teguran, kritik, saran, nasihat, apalagi bantahan. Ia merasa bahwa dirinyalah yang paling benar dan tidak akan peduli terhadap keadaan atau pendapat orang lain.

Sahabat, sangat tidak layak seseorang takabbur atau berbangga diri karena merasa lebih baik dari yang lain. Sebab, kebaikan sejati adalah kebaikan di sisi Allah di akhirat kelak dan tak seorang pun tahu tentang hal itu. Manusia hanyalah bisa melakukan ikhtiar sesempurna mungkin berbuat baik sementara mengenai prestasi atau nilai itu biarlah Sang Pencipta yang menentukan. Siapa yang memberi jaminan bahwa ahli ibadah atau orang pandai bakal berakhir dengan kebaikan saat ajal menjemput (husnul khatimah)? Begitu pula sebaliknya, bukankah sangat mudah bagi Allah membalikkan hati para pendosa, bahkan kafir sekalipun, sehingga ia wafat dalam kondisi tobat dan kemuliaan?