Belajar Tajwid, Mad Asli

Mad Asli (ﺃﺻﻠﻰ ) -  Mad Thobi’i adalah bacaan panjang (mad) yang terjadi karena hadirnya huruf-huruf  mad, ( ا ~ alif, sebelumnya ada fathah,  يْ~ ya’ mati, sebelumnya ada kasrah dan  وْ ~ wawu mati, sebelumnya ada dhommah), tanpa adanya sebab lain. Diberi nama Mad Thobi’i  karena madnya berlaku sesuai tabi’at aslinya, sehingga disebut juga dengan “Mad Asli”. Ukuran panjangnya adalah 2 harakat/ketukan.

Contoh Mad Thobi’i adalah:



Cara Membaca Mad Thobi’i :
Sebelum kita memulai belajar cara membaca Mad Thobi’i, kita review dulu aturan ketukan dalam membaca Alqur’an :

  • Ketukan harus rata, tetap dan teratur
  • Setiap huruf mendapatkan hak 1 ketukan
  • Spasi tidak diketuk
  • Huruf Sukun (mati) tetap mendapatkan hak 1 ketukan
  • Huruf ber-tasydid mendapatkan hak 2 ketukan


 Mari kita simak dan praktekkan bersama, cara pembacaan Mad Thobi’i, sebagaimana ilustrasi berikut:


 Penggalan ayat tersebut di atas, terdiri atas 14 huruf. Karena spasi tidak mendapatkan ketukan, maka potongan ayat tersebut harus dibaca dalam 14 ketukan yang sama, rata dan teratur. Khusus huruf Wawu dan Alif yang berfungsi sebagai tanda Jamak (lihat ketukan ke-10), dihitung satu huruf atau satu ketukan. Ini berlaku umum. Semua Wawu dan Alif yang berfungsi sebagai tanda jamak, dihitung satu ketukan. Pada contoh di atas, ada 4 contoh bacaan mad. Yaitu terjadi pada ketukan ke-5 dan 6,  ke-9 dan 10, ke-11 dan 12 serta ke-13 dan 14.

Panduan cara membaca Mad Thobi’i adalah sebagai berikut:
Ketukan ke-5 berbunyi “ma”. Pertahankan bunyi “ma” hingga ketukan ke-6. Bunyi “ma” berakhir sebelum ketukan ke-7 saat bunyi “sho” diucapkan.
Ketukan ke-9 berbunyi ” ‘u “. Pertahankan bunyi ” ‘u” hingga ketukan ke-10. Bunyi ” ‘u ” berakhir sebelum ketukan ke-11 saat bunyi “fi” diucapkan.
Ketukan ke-11 berbunyi “fi”. Pertahankan bunyi “fi” hingga ketukan ke-12. Bunyi “fi ” berakhir sebelum ketukan ke-13 saat bunyi “ha” diucapkan.
Ketukan ke-13 berbunyi “ha”. Pertahankan bunyi “ha” hingga ketukan ke-14. Bunyi “ha ” berakhir pada ketukan ke-15. Pas ketukan ke-15, bunyi “ha” sudah hilang.