(bagian ke ll)

         Gagahnya perjuangan Aceh tempo dulu membuat Belanda berpiikir ulang, Belanda membiarkan Aceh mengurus sendiri kerajaannya yang memang sedari dulu tidak pernah mau tunduk dan menyerah kalah dengan penjajah “kafir”, hal ini berbeda 360 derjat dengan tetangga sebelahnya kaum Batak, yang bertekuk lutut lalu menyerahkan kedaulatan Rajanya kepada Belanda. (id.wikipedia.org).
Raja Batak Menyerah
Sejak Agresi Belanda ke – II Aceh menjadi daerah yang berdiri sendiri,  tidak menjadi negara bagian jajahan Belanda, Belanda pun menginginkan Aceh tidak ikut campur mempertahankan RI, karena RI sudah mereka kuasai, sekiranya Aceh lewat abu daoed tidak mau gabung dengan indonesia, dan jika Radio Rimba Raya Aceh tidak mengabarkan kepada dunia, bahwa Aceh masih ada, TNI Masih ada, Indonesia masih ada, sudah tamat indonesia ini. Tidak akan ada lagi yang namanya indonesia. Jika aceh ketika itu tidak mengakui bagian indonesia, Belanda sah menjajah indonesia hingga entah kapan (Mohammad Muis, Aceh Sepanjang Abad, 1981)
')})},5e3); // Double Click $('i[rel="pre"]').replaceWith(function(){return $("
"+$(this).html()+"
")});for(var pres=document.querySelectorAll("pre,code,kbd,blockquote,td"),i=0;i